Sistem Informasi Manufaktur

Apa itu Sistem Informasi Manufaktur?

Sistem Informasi Manufaktur adalah salah satu subsistem CBIS yang menyediakan informasi mengenai operasi produksi. Output dari Sistem Informasi Manufaktur digunakan untuk menciptakan dan mengoperasikan sistem produk fisik perusahaan.
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Computer-Aided Design (CAD), ComputerAided Manufacturing (CAM), dan Robotik semuanya menggambarkan cara menggunakan teknologi komputer dalam sistem fisik.

Model Sistem Informasi Manufaktur


Struktur model yang digunakan terdiri dari : 

A. Subsistem Input
terdiri dari : sistem informasi akuntansi, subsistem industrial engineering, dan subsistem intelijen manufaktur.

B. Database

C. Subsistem Output
terdiri dari : subsistem produksi, subsistem persediaan, subsistem kualitas, dan subsistem biaya.

Subsistem Input Sistem Informasi Manufaktur

Dalam model Sistem Informasi Manufaktur, Subsistem Input menyediakan data bagi database.

Subsistem Input terdiri dari :

1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
SIA (Sistem Informasi Akuntansi) mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.

2. Industrial Engineering
Subsistem Industrial Engineering terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.

3. Intelijen Manufaktur
Subsistem Intelijen Manufaktur digunakan untuk mengumpulkan data dari lingkungan. Subsistem Intelijen Manufaktur memungkinkan manajemen mengetahui perkembangan terakhir mengenai kegiatan pemasok dan serikat pekerjanya.

Subsistem Database Sistem Informasi Manufaktur

Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali.

Data yang masuk ke dalam database berasal dari subsistem input, yaitu :
1. Sumber Internal, terdiri dari SIA, Industrial Engineering.
2. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Manufaktur.

Data yang digunakan oleh subsistem output
berasal dari database.

Subsistem Output Sistem Informasi Manufaktur

Data input diubah menjadi informasi oleh subsistem output.

Subsistem output terdiri dari :
1. Subsistem Produksi
Subsistem Produksi menjelaskan tiap langkah dari proses transformasi (dari pemesanan bahan baku dari pemasok hingga pelepasan barang jadi ke pasar.

2. Subsistem Persediaan
Subsistem Persediaan memelihara catatan konseptual dari material saat material bergerak dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya barang jadi.

3. Subsistem Kualitas
Subsistem Kualitas memastikan bahwa tingkat kualitas bahan baku yang diterima dari pemasok memenuhi standar persyaratan, kemudian melaporkan tingkat kualitas pada tiap tahap kritis dari proses tranformasi dan akhirnya memastikan bahwa kualitas barang jadi ada pada tingkat yang diinginkan.

4. Subsistem Biaya
Subsistem Biaya membuat manajemen tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai biaya proses tranformasi dan kerugian potensial (potential loss).

KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM FISIK

1. Computer-Aided Design (CAD)
CAD (Computer-Aided Design) melibatkan pengguna komputer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD disebut juga CAE (Computer Aided Enginering). CAD pertama-tama muncul dalam industri dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil.
CAD kemudian digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit, seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-gabian kecil.

2. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
CAM (Computer-Aided Manufacturing) adalah penerapan komputer dalam produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer mampu menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Melalui CAM, produksi dapat berjalan lebih cepat dan presisi (ketelitian) yang tinggi memungkinkan lebih sedikit bagian yang cacat dan terbuang percuma.

3. Robotik
Robotik melibatkan pengguna robot industrial (Industrial Robots / IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas tertentu dalam proses manufaktur.

KOMPUTER SEBAGAI SISTEM INFORMASI

1. Sistem Titik Pemesanan Kembali (Re-Order Point / ROP)
ROP (Re-Order Point) merupakan suatu strategi yang reaktif, maksudnya menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian.

2. Material Requirements Planning (MRP)
MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan.

MRP memiliki 4 ( empat ) komponen, yakni : 
A. Master production schedule system 
Master production schedule system menggunakan 4 file data master, seperti file Pesanan Pelanggan, file Ramalan Penjualan, file Persediaan Barang Jadi, dan file Kapasitas Produksi.

B. Material requirement planning system 
Material requirement planning system menentukan berapa banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan.

C. Capacity requrement planning system 
Capacity requrement planning system bekerja berhubungan dengan material requirement planning system untuk memastikan bahwa produksi terjadwal tersebut sesuai dengan kapasitas pabrik.

D. Order release system
Order release system (sistem pelepasan pesanan) menggunakan jadwal pesanan terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan pesanan.

3. Manufacturing Resource Planning (MRP II)
MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossl. MRP II (Manufacturing Resource Planning) mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material.

Manfaat MRP II adalah : 
A. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien 
B. Perencanaan prioritas yang lebih baik 
C. Pelayanan pelanggan yang meningkat 
D. Semangat kerja pegawai meningkat 
E. Informasi manajemen yang lebih baik

4. Pendekatan Just-In-Time (JIT)
Pendekatan just – in – time (JIT) menjaga arus material melalui pabrik hingga minimum dengan menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja “ tepat pada waktunya”. 


0 Comments:

Posting Komentar